Jumat, 27 Juli 2012

Simbol Plastik


Simbol Pada Produk Plastik
1. PET (Polyethylene Terephthalate) - Kode 1

*) Lama Pemakaian : 
Direkomendasikan hanya sekali pakai.

*) Penggunaan :
Biasanya banyak dipakai untuk botol kemasan air mineral, botol minyak goreng, jus, botol sambal,    botol obat dan botol kosmetik.

*) Ciri :
Plastik tipe PET adalah keras dan mengkilat, jika dibakar akan menimbulkan bau buah atau manis. Umumnya bercirikan berwarna bening atau jernih (transparan), semakin lama isinya berada didalam kemasan tersebut maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak pula, apalagi jika digunakan untuk menyimpan air hangat akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol akan meleleh dan menghasilkan zat bernama Karsinogenik (jika dikonsumsi dalam waktu lama dpt menyebabkan kanker).

*) Saran :
Jika anda membeli air mineral dijalanan dan rasanya sudah berasa sesuatu (biasanya karena terlalu lama terkena panas matahari) lebih baik segera hentikan mengkonsumsinya.

 

2. HDPE (High-density Polyethylene) Kode 2

*) Lama Pemakaian :
Direkomendasikan hanya sekali pakai.

*) Penggunaan :
Biasanya digunakan untuk botol obat, jerigen pelumas, botol kosmetik dll,

*) Ciri :
Ciri fisiknya berwarna putih susu, buram, terasa keras dan tidak mengkilat, dan jika dibakar akan berbau wax. Bahan plastik ini memang dapat mencegah terjadinya reaksi kimia dengan makanan/minuman yang dikemasnya, tetapi seiring waktu pelepasan senyawa antimoni trioksida dapat terus meningkat.

*) Saran :
Jadi lebih baik jangan digunakan terlalu lama/sering tipe plastik berkode 02 ini.




 3. PVC (Polyvinyl Chloride) - Kode 3
Merupakan zat yang paling berbahaya dan sulit didaur ulang,

*) Penggunaan :
Biasanya dipakai untuk selang air, pipa bangunan, mainan, taplak meja dari plastik, botol shampo dll.

*) Ciri :
Ciri fisiknya lebih lunak dibanding plastik lainnya dan mengkilat, jika dibakar akan menimbulkan bau klorin.

*) Saran :
Jangan membungkus makanan yang panas dan berminyak dengan plastik tipe ini, karena berpotensi berbahaya untuk ginjal dan hati.



4. LDPE (Low-density Polyethylene) - Kode 4

*) Penggunaan :
Biasanya digunakan untuk kantong kresek, tutup plastik, plastik pembungkus daging beku, dan berbagai macam plastik tipis lainnya.


*) Ciri :
Ciri fisiknya lunak dan fleksible, jika dibakar akan menimbulkan bau wax,

*) Saran :
Tipe plastik ini baik untuk menyimpan makanan.



5. PP (Polypropylene atau Polypropene) - Kode 5

*) Penggunaan :
Biasanya digunakan untuk gelas plastik, tutup botol, botol susu, botol minuman, mainan anak, dll.

*) Ciri :
Ciri fisiknya adalah mengkilat, transparan tetapi tidak jernih atau berawan.

*) Saran :
Jadi carilah produk plastik yang menggunakan kode 05 untuk menyimpan makanan atau minuman anda. Adalah bahan terbaik untuk tempat makanan dan minuman.


6. PS (Polystyrene) - Kode 6

*) Penggunaan :
Biasanya digunakan untuk kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas plastik atau tempat makanan dari styrofoam dan tempat makanan plastik transparan.

*) Ciri :Bahan bertipe ini juga sulit didaur ulang. Zat ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kanker, menggangu kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yg berakibat pada masalah reproduksi, menggangu pertumbuhan dan sistem syaraf.
Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini menghasilkan zat bernama styrene yang dapat berpindah kedalam makanan, styrene juga bisa dihasilkan oleh asap rokok dan asap kendaraan.

*) Saran :
Jangan sekali-kali menggunakan bahan ini untuk membungkus makanan yang panas.



7. Other atau Lain-lain (O) - Kode 7
Plastik berkode 07 atau Other (O), dan jenis plastik lainnya selain dari no 01 - 06. Plastik tipe ini termasuk Polycarbonate yang mengandung Bisphenol-A

*) Ciri :
-Berpotensi merusak system hormon juga berbahaya bagi tubuh.
-Tetapi ada juga bahan yang baik untuk lingkungan karena dapat diurai yang disebut bioplastik yang
  terbuat dari tepung jagung, kentang, atau tebu.

*) Saran :
Lebih baik hindari botol susu bayi atau alat makan untuk bayi yang menggunakan kode 07.



Kesimpulan, plastik yang cukup aman digunakan adalah yang berkode 04 dan 05, namun konsumen jangan takut untuk menggunakan plastik, hanya sebaiknya lebih berhati-hati dan menggunakan plastik dengan bijaksana.

Sumber: http://www.indoforum.org

Senin, 23 Juli 2012

ALIGNMENT PADA POMPA

Alignment adalah suatu pekerjaan untuk meluruskan / mensejajarkan dua sumbu poros lurus (antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan) pada waktu peralatan itu beroprasi, seperti tampak pada gambar (a).Tetapi dalam kenyataan, pengertian lurus tidak bisa didapatkan 100%. Untuk itu harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm. Macam –macam ketidaklurusan kedua poros (misalignment) :
1. Paralel Misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan tidak sejajar dengan ketinggian yang berbeda, seperti pada gambar (b)
2. Angular Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut, sedangkan kedua ujungnya ( pada kopling) mempunyai ketinggian yang sama, seperti tampak pada gambar (c)
3. Combinasion Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut dan kedua ujungnya poros (kopling) tidak sama. Seperti tampak pada gambar (d)
Gambar 1. Bentuk shaft dalam keadaan lurus sempurna
Gambar 2. : Bentuk shaft dalam keadaan paralel misalignment
Gambar 3 : Bentuk shaft dalam keadaan angular misalignment
Gambar 4. : Bentuk shaft dalam keadaan combinasi misalignment
Gambar 5. : Bentuk straight bar yang melengkung yang mempengaruhi analisis alignment

Gambar 6. : Tanda indikator untuk membantu mengembalikan koreksi pembacaan dalam mengumpulkan kelengkungan pada shaft.
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan alignment, antara lain :
1. Dial indicator, dengan ketelitian pengukuran 0m atau 0,001”(inch).
2. Straight bar, merupakan batangan baja yang berpenampang bulat dan lurus untuk tempat memegang dial indicator.
3. Shim plate (ganjal), adalh ganjal yang diperlukan untuk kaki –kaki pondasi motor listrik terhadap plat dasar pondasi. Bahan yang biasa dipakai adalah : baja, stainless steel,bros(kuningan)
yang mempunyai ketebalan beraneka ragam.
4. Palu lunak dari bahan karet atau plastic.
5. Kunci ring atau kunci terbuka.
6. Kolom adalah atat untuk memegang straight bar pada kopling.
7. Feeler gauger, adalah alat untuk mengukur lebarnya celah antara kopling motor listrik penggerak dengan kopling pompa.
8. Pengukit, mistar dan cermin.
Gambar 7. : Alat alignment merk Mitutoyo SN. 7010S

Cara penyetelan kedua poros (alignment) :
1. Dial indicator diikatkan pada kopling pompa, karena motor listrik lebih mudah digerakkan dan tidak terikat pada suatu sistem secara kaku.
2. Dial indicator diset pada angka 0 (nol). Pengukuran dimulai dari puncak kopling motor pada arah radial dengan pembacaan jam 12.
3. Kedua kopling diputar bersama – sama, dalam hal ini baut – baut kopling belum diikat mati.
4. Pembacaan jam 12 dan 6 adalah untuk memperbaiki parallel misalignment pada posisi tegak lurus.
5. Pembacaan jam 9 dan 3 adalah untuk memperbaiki Parallel misalignment pada posisi mendatatar.
Gambar penyetelan kelurusan poros sebagai berikut :
Toleransi yang diijinkan :
a - a’ = kurang dari 0,05 mm
b – b”= kurang dari 0,05 mm

Gambar 8. : Penyetelan kelurusan poros

Bagian-bagian yang menderita akibat ketidaklurusan poros (misalignment) :
1. Poros, terjadi getaran yang berlebihan pada masing-masing poros.
2. Bantalan, terjadinya gesekan yang berlebihan pada bantalan mengakibatkan timbulnya panas yang berlebihan.
3. Baut –baut kopling akan rusak / putus.
4. Mempercepat kebocoran cairan yang dipompa pada stuffing box.
5. Pada pompa menurunkan efesiensi mekaniknya.
6. Kumparan pada motor listrik akan bergesekkan sehingga dapat menimbulkan hubungan pendek.
Gambar 9. : Ilustrasi kerusakan pompa akibat misalignment.
 Sumber : http://awan05.blogspot.com